The Grandmaster
Ketika mendengar bahwa Wong Kar-Wai membuat film ini, saya tak sabar menanti kapan film ini selesai dan diputar. Pertama, tentu Wong Kar-Wai yang film-filmnya menjadi favorit saya. Kedua, jajaran cast-nya. Selain Tony Leung Chiu Wai danZhang Ziyi yang seolah sudah menjadi aktor aktris andalan Wong, ada nama Song He-gyo. Bagi penggemar film atau drama Korea, siapa yang tak kenal Ji-eun di Full House ini? 🙂
Butuh waktu cukup lama sepertinya sampai film ini selesai dibuat. Dan begitu mendengar bahwa film ini sudah tayang, langsung deh berburu di lapak, hehe.
Grandmaster mengisahkan salah satu fase kehidupan Ye Wen (Tony Leung Chiu Wai), yang dikenal dengan sebutan Ip Man ketika ia memasuki usia 40 tahun. Sebagai salah satu master kungfu, ia punya kehidupan yang mapan. Anak-anak dan istri pendiam yang cantik dan setia, Cheung Wing-sing (Song He-gyo).
Namun kehidupan tak pernah terlalu tenang bagi seorang pendekar silat. Gong Yutian, seorang master kungfu dari utara mengumumkan pengunduran dirinya dan mewariskan perguruannya pada muridnya, Ma San. Sementara untuk wilayah Selatan, terjadi perebutan kekuasaan. Ip Man muncul untuk menantang Gong Yutian, dimana kemudian terjadi ‘perkelahian’ logika. Gong kalah dan menyerahkan wilayah pada Ip Man. Gong Er (Zhang Ziyi), putri tunggal Gong Yutian yang berhati keras, meminta duel dengan Ip Man demi mengembalikan nama baik keluarganya.
Duel itu menumbuhkan benih-benih suka di antara keduanya. Meski Ip Man berusaha menahan diri karena sudah berkeluarga.
Ketika masa pendudukan Jepang, Ip Man jatuh dalam kemiskinan dan keluarganya berantakan. Di sisi lain, Ma San yang menjadi antek-antek Jepang, membunuh gurunya, Gong Yutian. Dan Gong Er siap membalas dendam.
Sebenarnya cerita Ip Man bukan cerita baru, karena sudah ada film yang dibuat, salah satunya yang dibintangi sama Donnie Yen. Dan menurut saya, cukup bagus. Dan mungkin jadi agak sulit untuk membuat versi yang lebih bagus lagi karena akan ada banyak ekspektaksi. Ip Man versi Wong tetap punya kekhasannya sendiri. Hal ini terasa sejak awal melalui permainan warna, gambar-gambar yang terkesan sangat sinematis, narasinya yang liris dan juga musiknya yang shopiscated, alur ceritanya juga nggak sama dengan Ip Man-Ip Man sebelumnya. But..jujur saya tak terlalu puas dengan film ini. Seperti saya bilang, mungkin karena saya agak terlalu banyak berekspektasi. Terutama dari segi penceritaan. Saya merasa cerita film ini agak nggak fokus karena setengah ceritanya lebih banyak memaparkan Gong Er daripada si Ip Man. Ini Grandmasternya Ip Man apa Gong Er sih?
Saya juga merasa agak kecewa dengan peran Song He-gyo yang terasa nggak terlalu berarti. Mungkin ini masalah di skenerio sih. Tapi untuk aktris sekelas dia, rasanya sayang banget mendapat peran yang nggak terlalu besar begitu (yah, mungkin juga karena dia satu-satunya pemain asing sih).
But averall, tetap layak untuk ditonton kok. Scene-scenenya, terutama silatnya, terlihat keren.
Cast:
Tony Leung Chiu Wai – Yip Man (Ye Wen)
Zhang Ziyi – Gong Er
Song He-gyo – Cheung Wing-sing (Zhang Yongcheng)
Chang Chen – “The Razor” Yixiantian
Judul Mandarin: Yī Dài Zōng Shī
Sutradara: Wong Kar-Wai
Produser: Ng See-yuen, Wong Kar-Wai
Penulis: Wong Kar-wai
Musik : Frankie Chan
Sinematografi: Philippe Le Sourd
Rilis: 8 January 2013 (China), 10 January 2013 (Hong Kong)
Negara: Hong Kong, China
Bahasa: Mandarin,Kanton, Jepang